Pengertian Gerakan Non-Blok dan 5 Pendirinya

Gerakan Non-Blok (GNB) adalah merupakan suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik. Mereka merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk Yugoslavia, Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan dan Malaysia.

Gerakan ini dicanangkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihadiri 25 negara dari Asia, Afrika, Eropa, dan Latin Amerika diselenggarakan di Biograd (Belgrade), Yugoslavia pada tahun 1961. Pemimpin kharismatik dari Yugoslavia, Presiden Broz Tito, menjadi Pimpinan pertama dalam Gerakan Non-Blok. Sejak pertemuan Belgrade tahun 1961, serangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok telah diselenggarakan di Kairo, Mesir (1964) diikuti oleh 46 negara dengan anggota yang hadir kebanyakan dari negara-negara Afrika yang baru meraih kemerdekaan, kemudian Lusaka, Zambia (1969), Alzier, Aljazair (1973) saat terjadinya krisis minyak dunia, Srilangka (1977), Cuba (1981), India (1985), Zimbabwe (1989), Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan terakhir di Malaysia pada tahun 2003. Dengan didasari oleh semangat Dasa Sila Bandung, maka pada tahun 1961 Gerakan Non Blok dibentuk oleh Josep Broz Tito, Presiden Yugoslavia saat itu.

Organisasi Gerakan Non-Blok muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Persaingan kedua blok terjadi pada masa Perang Dingin. Agar negara-negara berkembang tidak terkena pengaruh Blok Barat maupun Blok Timur, didirikan organisasi Gerakan Non- Blok.

gerakan non blok
peta negara yang ikut dalam gerkan non blok


Negara Non-Blok memiliki lima prinsip yaitu:
a. Saling menghormati integritas territorial dan kedaulatan
b. Perjanjian non agresi
c. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri Negara lain
d. Kesetaraan dan keuntungan bersama
e. Menjaga perdamaian

Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok adalah negara-negara yang tidak memihak pada Blok Barat maupun Blok Timur. Gerakan Non-Blok (GNB) bermula dari sebuah Konferensi Asia-Afrika yang diadakan di Bandung, Jawa Barat dengan dilandasi oleh semangat Dasasila Bandung. Gerakan ini diprakarsai oleh 5 tokoh penting dari negaranya masing-masing.

1.  Ir. Soekarno (Indonesia)  Presiden dari Negara Asia, Indonesia
2.  Joseph Bros Tito (Yugoslavia)  Presiden dari Negara Eropa, Yugoslavia
 3. Gamal Abdul Nasser (Mesir) Presiden Mesir
4.  Pandit Jawaharlal Nehru (India) Perdana menteri India
5.Kwame Nkrumah (Ghana)  presiden Negara dari afrika, Ghana

Organisasi yang didirikan pada tanggal 1 September 1961 ini menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi 1 (KTT 1) di Beograd, Yugoslavia pada tanggal 1–6 September 1961 yang dihadiri oleh 11 negara dari Asia, Afrika, Yugoslavia, Siprus dan Kuba.
Sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok, Indonesia memiliki peran yang besar dalam organisasi ini.  Indonesia pernah menjadi Ketua Gerakan Non-Blok pada tahun 1992–1995. Saat menjadi Ketua Gerakan Non-Blok, Indonesia banyak memberikan sumbangan nyata bagi perdamaian dunia, Salah satunya adalah penyelsaian konflik Bosnia Herzegovina. Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah penyelenggara KTT X GNB di Jakarta yang dihadiri oleh 106 negara.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka keberadaan Gerakan Negara-Negara Non-Blok secara tegas mengacu pada hasil-hasil kesepakatan dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung 1955. Penggunaan istilah bangsa-bangsa non-blok atau “tidak memihak” adalah pernyataan bersama untuk menolak melibatkan diri dalam konfrontasi ideologis antara Barat-Timur dalam suasana Perang Dingin. Lebih lanjut, bangsa-bangsa yang tergabung dalam Gerakan Non-Blok lebih memfokuskan diri pada upaya perjuangan pembebasan nasional, menghapuskan kemiskinan, dan mengatasi keterbelakangan di berbagai bidang.

Demikian artikel Pengertian Gerakan Non-Blok dan 5 Pendirinya semoga bisa bermanfaat bagi agan sekalian
Zein Sakti
Zein Sakti Orang yang mencari peruntungan di dunia blogging